Jumat, 08 Mei 2015

Canduku yang menggangguMu

Tuhan....aku yakin KAU masih disana. 

Melihat hambaMu ini yang sering melakukan dosa , kemudian bertobat dan melakukan dosa lagi, bertobat lagi dan begitu seterusnya. 

Akankah KAU tidak jenuh dengan tingkah pongkahku wahai Tuhan? Karena aku sendiripun sudah muak dengan tingkah yang aku perbuat sendiri, entah bagaimana bisa aku melakukan dosa yang jelas dilarang olehMu kemudian aku datang padaMu, menangis, memohon ampunanMu yang seketika itu aku yakin Engkau mengampuni dosa-dosaku. 

Tapi entah karna aku terlalu menganggapMu sangat baik hati, atau karena hati ini sudah tidak takut lagi padaMu? akupun melakukan dosa lagi, lagi, lagi, terus, terus dan terus. 
Entah sudah berapa banyak dosa yang sudah diperbuat olehku baik secara sadar maupun tidak. 
Entah sudah berapa banyak pula aku memohon ampunan padaMu. 

Masihkah engkau mempercayai aku..Tuhan.

Mempercayai aku ketika aku memohon ampunanMu? Ketika aku menangisi dosa yang aku perbuat dihadapanMu?

Namun hati ini masih mempercayai bahwa maafMu selalu ada untukku dan semua makhlukMu. 
Bagaimana caranya agar aku tidak kecanduan pada dosa? Sehingga cukup bagiku bertobat sekali saja dan aku mendapatkan ampunanMu tanpa melakukan dosa lagi, lagi, dan lagi. 
Bisakah aku? Masihkah kau mau mengampuni aku...Tuhan?

gadis metamorfosis

Gadis kecil itu kini telah dewasa, seorang gadis kecil yang dahulu sangat pendiam, pemalu, tak punya rasa percaya diri sering dicemooh dan dianggap remeh.
Kini telah tumbuh menjadi sosok gadis yang mandiri, tegar, tegas dan pintar.
Banyak orang yang bertanya 'mengapa gadis itu sekarang menjadi sosok pemarah, pemberontak?'.

Seonggok ulat kini telah menjelma menjadi kupu-kupu dewasa yang mampu berdiri diatas kakinya sendiri dan tidak takut pada rintangan yang datang menghadang, dalam bentuk apapun.
Bahkan orangtuanya sendiripun kaget melihat anaknya kini menjadi pemarah dikeluarga.
Sisi gadis yang terpendam sekian lama kini bangkit, pelajaran hidup yang ia alami selama ini tidaklah mudah untuk dijalani oleh kebanyakan gadis seusianya.

Keluarganya yang berantakan saat ia SMP, ayahnya pergi meninggalkan rumahnya, ibunya, dirinya serta adiknya.
Dia harus puas mendapatkan nilai NEM dibawah standart dan terpaksa masuk ke sekolah swasta yang jauh dari rumahnya.
Namun, disinilah proses lahirnya jiwa pemberontak itu dimulai. Jalan panjang perjalanan bangkitnya jiwa pemberontaknya dimulai disekolah ini.
Seorang Gadis yang tidak percaya pada siapapun bahkan kepada dirinya sendiri, di sekolah ini Gadis banyak mendapatkan penghargaan dan kasih sayang.
Banyak teman yang peduli padanya,
Banyak guru yang peduli dan sayang serta menyakini dirinya punya kemampuan yang patut dibanggakan.
Perlakuan berbeda yang ia dapatkan didalam keluarganya. Tatapan sebelah mata, ucapan sindiran dan ejekan atas keadaan keluarganya yang berantakan, serta perlakuan diskriminatif atas dirinya dan keluarganya.
Kini Gadisku telah Dewasa dengan kematangan yang tak diragukan.
Ia tumbuh menjadi seorang wanita dewasa yang Cerdas dan dikagumi banyak orang.
tapi...manusia memang tidaklah sempurna.
ketidaksempurnaannya terjadi pada dirinya sendiri yang tidak bisa menjadi wanita seutuhnya.
akankah Ia dapat meraih kebahagiannya kelak dengan atau tanpa ketidaksempurnaanya sebagai wanita
^_*